Pekerjaan yang Bisa "Dimasuki" Oleh Manusia Psikologi

Jumat, 30 Maret 2012


Web Designer
Apabila memang dilihat dari luarnya saja, memang Web Desainer adalah suatu perkejaan yang memerlukan orang dengan kemampuan akademik berbasis IT, pernyataan tersebut tidak sepenuh nya salah, tetapi juga tidak sepenuh nya benar.
                 
Lalu bagaimana pekerjaan Web Desain ini bisa nyambung dengan ilmu Psikologi ?
Memang saya tekankan sekali, untuk membuat web memang memerlukan suatu koding-koding yang canggih untuk membuat suatu “web” sehingga menjadi sesuatu yang unik dan bisa dibedakan dengan web lainnya. Disinilah peran manusia akademik IT untuk membuat koding-koding tersebut, yang jelas dalam proses akademis seorang yang belajar Psikologi, tidak akan menukan teori-teori peng-koding-an web pada salah satu teori ahli-ahli Psikologi. Apakah Peran seorang dengan ilmu Psikologi dalam Web Desain tersebut?

Mari kita lanjutkan, setelah manusia IT telah melakukan koding sehingga lebih mudah dipahami oleh orang awam sebut saja istilah ini dengan “user friendly”, tapi dengan dorongan persaingan web tentu saja dibutuhkan lebih dari “user friendly” tapi diperlukan sebuah istilah baru “psychological friendly” (istilah ini saya yang bikin sendiri, hehehe). Dalam arti seseorang tidak hanya mudah menggunakan, tapi juga dalam mengakses nya setiap maksud dalam web tersebut bisa dipahami dan bahkan harapannya lebih dari itu, lebih tepatnya bisa dimaknai.

Sebagai contoh, pemilihan warna dasar untuk sebuah web, tidak bisa seorang manusia IT, memilih warna, karena dalam Psikologi warna bisa menimbulkan suatu kesan emosi tertentu, kita sebut dengan “mood”. Disinilah peran seorang manusia Psikologi untuk menentukan ketepatan pemilihan warna agar mood nya sesuai dengan tujuan web. Misal seorang Developer ingin membuat suatu Web Konsultasi Hukum, maka pemilihan warna yang dipilih haruslah netral atau terkesan cerah, misal : biru atau putih, bukan warna yang terlalu mencolok, missal : hitam atau merah.

Diatas adalah salah satu contoh dari sekian banyak contoh yang bisa dilakukan seorang manusia Psikologi pada Web Desaigner tersebut.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengembang Usaha Katering
Hello ??? masa sih seorang manusia Psikologi menjadi Penjual Makanan ? Eitts… Ternyata untuk mengembangkan suatu usaha Katering ini, tidak hanya manusia Manajemen atau Ekonomi saja yang bisa mengambil alih lapak ini, tapi juga manusia Psikologi.

Lalu bagaimana pekerjaan Pengembang Usaha Katering ini bisa nyambung dengan ilmu Psikologi ?

Mungkin manusia Psikologi ketika duduk dibangku perkuliahan belajar tentang Psikologi Manajemen, Psikologi Konsumen dan mungkin mereka manusia-manusia Manajemen atau Ekonomi juga mempelajari nya. Tapi, mereka tidak memperlajari Psikologi Sosial dan Psikologi Kepribadian. Disinilah nilai tambah dari Psikologi, manusia Psikologi tidak hanya diajarkan bagaimana melihat fenomena-fenoman pasar dengan mempelajari Psikologi Konsumen, dan mempelajari materi-materi dasar untuk memanajemen suatu usaha. Dalam setiap pekerjaan tentu saja ilmu sebagai 30% landasan untuk sukses nya usaha, sisa 70% nya adalah Tekad. So, Out Of The Box Guys…
  -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pekerjaan Lainnya yang bisa “Dimasuki” Manusia Psikologi…

1. Desain Banner
Dengan memandang dari ke Ergonomis-an, pemilihan warna, dan pemilihan kata sugestif, dll.

2. Desain Interior
Dengan melihat sisi Panorama dari suatu penampakan gedung, pemilihan cat, Ergonomis, pemilihan  furniture serta hiasan-hiasan.

3. Investigator Kriminal
Whatt ?? Ternyata Seorang Manusia Psikologi bisa Menjadi seperti Detective Conan ? Of Course it can. Tentunya dengan mengambil suatu jurusan Kriminologi yang beberapa persen nya sangat Psikologi sekali, memang agak klinis seperti melihat kebohongan, dan menyambungkan fenomenologis sebelum nya dengan yang saat ini sehingga menjadi kepingan yang utuh.

4. Tukang Ojek.
Hehehehe…Gak Lah…Masa Capek-capek jadi Manusia Psikologi, tapi jadi tukang Ojek. Tapi kalo Ojek Cinta sih boleh, :-)

Sekian dulu, Tulisan dari saya, semoga bisa membuka wawasan kalian.
Terima Kasih.

0 komentar: