Agar Penderita ADHD Gampang Konsentrasi

Jumat, 26 Februari 2010


Jakarta, Penderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) biasanya sangat sulit untuk berkonsentrasi serta sangat hiperaktif. Penyebabnya adalah karena pengaruh dari zat kimia dopamin yang memegang peranan penting dalam pengaturan mood atau perasaan seseorang.

Kekurangan zat kimia dopamine dalam otak ini yang bisa menjelaskan gejala klinis dari ADHD termasuk kurang bisa konsentrasi serta kurangnya motivasi dalam dirinya, serta bisa mengakibatkan obesitas.

"Hal ini menunjukkan bahwa ADHD bukan hanya ketidaknormalan dalam sistem perhatian atau konsentrasi di otak tapi juga ketidaknormalan dalam pusat motivasi dan emosi," ujar Prof. Katya Rubia, dari London's Institute of Psychiatry, seperti dikutip dari BBC, Senin (14/9/2009).


Untuk itu, agar bisa membantu penderita ADHD dalam proses belajar mengajar harus dipastikan bahwa segala macam tugas sekolah agar dibuat menarik dan menyenangkan, sehingga penderita ADHD akan termotivasi untuk melakukannya. Diharapkan dengan metode ini bisa menjadi cara baru dalam melawan kondisi tersebut.

Buatlah kondisi belajar yang mengasyikan bagi penderita ADHD, karena dengan kondisi tersebut bisa menstimulasi penderita ADHD dalam melatih konsentrasinya dan memusatkan perhatiannya.

Cara ini ditemukan setelah melakukan penelitian dengan menggunakan positron emission tomography (PET), dengan mengukur kadar dari dua protein yaitu dopamine receptors dan dopamine transporters yang pada penderita ADHD kadarnya rendah di dua daerah dalam otak yaitu di inti accumbens dan bagian otak tengah. Kedua bagian tersebut yang bertanggungjawab terhadap emosi dan penerimaan rangsangan seperti motivasi dan pengajaran.

Pasien dengan ADHD bisa ditangani dengan pengobatan stimulan untuk meningkatkan kadar dopamine dalam otaknya. Stimulan ini bisa berupa menciptakan kondisi yang menyenangkan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatiannya, sehingga penderita akan tertarik untuk bergabung dan membantu menstimulasi bagian otak yang memiliki kadar dopamine rendah.

Sumber : Detik Health

0 komentar: