Junk Food dan ADHD

Jumat, 26 Februari 2010

Ada banyak teori yang berusaha menjelaskan ADHD pada anak-anak Amerika. Beberapa teori yang terkait dengan penyebab biologis sementara yang lain mencoba untuk bersama-menyebabkan lingkungan berhubungan dengan ADHD.

Namun, para ahli telah berhasil menunjukkan hubungan antara junk food dan ADHD pada anak-anak Amerika.

Junk food mengandung banyak tambahan dan diyakini bahwa aditif ini memainkan peran besar dalam menyebabkan ADHD dan memperburuk gejala ADHD pada anak-anak Amerika. Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan tambahan kimia memiliki efek buruk pada anak-anak dan hanya dengan membuang sampah makanan dari anak-anak ADHD diet dapat secara signifikan meningkatkan perilaku mereka.



Salah satu makanan tambahan yang telah dikaitkan dengan ADHD adalah natrium benzoat. Kimia ini hadir dalam Coca Cola, Pepsi Max, Diet Pepsis dan banyak minuman buah. Aditif makanan lain yang diyakini menyebabkan ADHD pewarna makanan seperti kuning matahari terbenam dalam minuman rasa buah; carmoisine ditambahkan dalam jeli untuk memberikan warna merah; tartrazine ditambahkan dalam lolipop dan soda, ponceau pewarna makanan merah; quinoline kuning dan allura merah, yang merupakan oranye-merah pewarna makanan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidak semua anak mendapatkan ADHD karena makanan aditif dalam junk food. Namun, para peneliti belum dapat menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Di sinilah teori biologis mengambil alih.

Orang tua harus mencoba dan memantau anak-anak mereka dan ketika mereka menemukan bahwa makanan sampah tertentu penyebab ADHD pada anak-anak mereka, bahwa makanan harus dihapus dari makanan anak. Selain itu, juga telah memperhatikan bahwa sampah makanan yang kadar gula tinggi seperti kue, permen, es krim dan soda dapat juga berkontribusi terhadap perkembangan ADHD pada anak-anak yang mengkonsumsi makanan ini. Oleh karena itu, yang terbaik adalah untuk menghindari junk food.

Sumber : Scum Doctor

0 komentar: