AREA KESULITAN YANG DIMILIKI OLEH AUTISTIC SPECTRUM DISORDER

Senin, 17 Mei 2010

Oleh Iim Imandala, S.Pd.*

Iim Imandala
Iim Imandala
Saat ini banyak ditemukan kasus autisitic spectrum disorder (ASD), sebagian dari kasus tersebut akan dijumpai di sekolah-sekolah regular yang menerima anak berkebutuhan khusus.  Anak-anak yang tergolong pada ASD ini sering pula disebut sebagai pervasive development disorder (gangguan tumbuh kembang yang menyeluruh dan melekat). Mereka menunjujkkan berbagai hambatan tumbuh kembang yang melekat dalam kehidupannya. Banyak sekali area kemampuan yang mengalami hambatan dalam diri anak ASD. Hambatan yang mereka miliki itu menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik dan tenaga professional lainnya manakala mereka mulai bersekolah.
Kami telah mengidentifikasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi oleh beberapa kasus ASD yang ada di sekolah kami ketika mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil identifikasi menunjukkan sedikitnya ada enam area yang menjadi kesulitan bagi anak-anak  ASD  pada umumnya, yaitu: masalah perilaku, kemampuan belajar dan berpikir, percakapan, sensori dan pengalaman gerak, bahasa dan komunikasi, dan keterampilan social. Memang, dari keenam area tersebut tidak ada yang dimiliki secara utuh oleh anak-anak ASD. Kesulitan-kesulitan yang dimiliki tersebut dipengaruhi pula pengalaman belajar dan kondisi-kondisi lain, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dyspraxia dan mungkin pula dyslexia.
Secara lengkap hasil identifikasi kesulitan yang dimiliki oleh anak ASD dapat dilihat pada tabel berikut

No Area Kesulitan Sub Area Kesulitan
1. Perila 1. Di kelas: -   perilaku aneh
-   lepas control
-   kesulitan merubah rutinitas
-   kesulitan organisasi tugas-tugas
-   meniru dalam kelompok
-   menjaga jarak dengan teman
-   perilaku mengganggu
-   keusulitan mengikuti kegiatan carpet time
-   mudah terganggu
-   ingin menguasai
-   cemas
-   mudah marah
2. Di sekolah
-   kesulitan menghadapi masa transisi
-   peraturan sekolah
-   berkelompok
-   pentas komptensi
-   waktu bermain
-   jadwal makan siang
2 Keterampilan sosial 1. Memahami teman -   Kesulitan memahami konsep teman yang mengalami musibah (kecelakaan, terjatuh, sakit, dll).
-   Ejekan/hinaan dan kata-kata mengancam
-   Konsep bercanda
-   Menyindir
-   Berbohong
2. Interaksi social
-   Memahami emosi
-   Berteman
-   Menjaga pertemanan/persahabatan
-   Berbagi dengan teman
-   Emphatic
-   Bermain interaktif
-   Menunggu giliran
-   Berbagi mainan
-   Negosiasi
3. Konteks Sosial
-   Simbol-simbol social
-   Perilaku yang tepat
-   Hubungan di sekolah dan rumah
3. Bahasa dan Komunikasi 1. Penggunaan bahasa -   minat yang terbatas untuk berkomunikasi
-   Bahasa yang stereotipik (diulang-ulang)
-   Pertanyaan yang terus berkelanjutan
-   Echolalia (membeo)
-   Bahasa yang aneh
2. Pemahaman
-   Prediksi
-   Intepretasi
-   Mengikuti instruksi
-   Makna bahasa
4 Ketrampilan bercakap-cakap 1. Verbal -   Waktu yang tepat untuk berdialog
-   Giliran berbicara
-   Pengetahuan sebagai pendengar
-   Mengelola topic pembicaraan
-   Minat untuk bercakap-cakap
-   Mengembangkan pembicaraan
-   Interupsi
-   Membaca pikiran
2. Non verbal
-   Simbol-simbol percakapan
-   Gesture
-   Bahasa tubuh
-   Intonasi
-   Kontak mata
5 Sensori dan motor (gerak) 1. Kurang sensitive
2. Oversensitive -   Cahaya
-   Suara
-   Bau, rasa, sentuhan
3. Kontrol motor
-   Motorik halus
-   Motorik kasar
6 Berpikir dan belajar 1. Berpikir -   kekakuan berpikir
-   Membedakan hayalan dan kenyataan
-   Kemampuan bermain peran
-   Kemampuan imajinasi
2. Belajar
-   Mengamati gambar-gambar besar
-   Fokus pada arah tunggal
-   Membuat hubungan
-   Mengintegrasikan pengetahuan
-   Pekerjaan rumah
-   Memonitor diri sendiri
-   Kemandirian
3. Perhatian
-   Menyimak
-   Bertahan/komitmen mengerjakan tugas
-   Memulai tugas
Mudah-mudahan hasil identifikasi ini dapat bermanfaat dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak ASD.

Sumber : http://pendidikankhusus.wordpress.com/2009/08/20/area-kesulitan-yang-dimiliki-oleh-autistic-spectrum-disorder/

0 komentar: