ASESMEN MEMBACA-MENULIS-BERHITUNG, BAGI ANAK TUNAGRAHITA

Senin, 17 Mei 2010

ASESMEN MEMBACA-MENULIS-BERHITUNG
BAGI ANAK TUNAGRAHITA

Oleh Iim Imandala, S.Pd.


A. Pengertian Asesmen
Asesmen adalah proses yang sistimatis dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu. Mengumpulkan informasi yang relevan, sabagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan, dan menerapkan seluruh proses pembuatan keputusan tersebut (Mcloughlin and Lewis, 1986:3; Rochyadi & Alimin 2003:44; Sodiq, 1996; Fallen dan Umansky, 1988 dalam Sunardi dan Sunaryo, 2006:80).
Asesmen ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan asesmen formal dan asesmen informal. Asesmen formal adalah asesmen dengan menggunakan tes standar yang sudah disusun sedemikian rupa oleh para ahli sehingga memiliki standar tertentu, sedangkan tes informal adalah penilaian dengan menganalisis hasil pekerjaan siswa atau dengan tes buatan guru (McLoughlin dan Lewis, 1986; Mercer dan Mercer, 1989; Abdurrahman, W., 2003:265; Wardani, 2007:8.25 ).
Adapun langkah-langkah untuk melakukan asesmen Widati (2003:5) sebagai berikut melakukan identifikasi, menetukan tujuan asesmen, mengembangkan alat asesmen, dan penafsiran hasil asesmen.

B. Langkah-langkah Melakukan Asesmen
Dalam penyusunan asesmen ini ada beberapa tahapan yang meliputi kegiatan identifikasi, tujuan asesmen, pengembangan alat asesmen, pelaksanaan , penafsiran hasil asesmen.
1. Identifikasi
Identifikasi disini adalah menentukan anak tunagrahita yang akan diasesmen. Identifikasi dapat dilakukan melalui pengamatan/observasi yang cermat mengenai perilaku anak tunagrahita saat belajar dan menganalisis hasil kerja anak. Identifikasi harus menghasilkan siapa yang akan diasesmen dan dalam aspek apa asesmen itu perlu dilakukan.

2. Menetapkan Tujuan Asesmen
Setelah hasil identifikasi diketahui, selanjutya ditetapkan tujuan asesmen yang akan dilakukan. Tujuan asesmen setiap murid akan sama atau berbeda tergantung pada gejala yang ditemukan pada waktu identifikasi.
3. Mengembangkan alat asesmen
Untuk melakukan asesmen guru dapat menggunakan alat asesmen yang sudah baku (asesmen formal) atau alat asesmen buatan sendiri (asesmen informal).
Dalam asesmen informal guru harus mengembangkan alat asesmen sendiri. Alat asesmen ini disesuaikan dengan kurikulum.
4. Pelaksanaan asesmen
Guru melakukan asesmen sesuai dengan aspek yang akan diasesmen dalam waktu dan ditempat tertentu. Waktu yang digunakan dalam melakukan asesmen disesuaikan dengan alat yang dikembangkan serta disesuaikan dengan kemampuan anak dalam memusatkan perhatian sesuai usiannya. Misalnya usia kelas satu SD, lama tes sebaiknya tidak lebih dari 30 menit (Widati S 2003:5). Tes yang diberikan lebih dari 30 menit tidak akan memberikan informasi yang akurat tentang kemampuan anak karena perhatian anak sudah terpecah.
Dalam pelakasanaan asesmen penting pula untuk diperhatikan dalam hal menciptakan ruangan atau tempat asesmen yang kondusif. Tempat asesmen harus terhindar dari hal-hal yang dapat mengganggu perhatian anak, sehingga tempat asesmen itu menjadi nyaman dan menimbulkan rasa nyaman bagi anak.
5. Penafsiran
Setelah melaksanakan asesmen, tahap selanjutnya adalah guru mengolah hasil asesmen dan menafsirkannya. Dalam kegiatan inilah akhirnya mengambil keputusan untuk menentukan pembelajaran yang tepat untuk anak tunagrahita. Kegiatan menafsirkan ini cukup menentukan, jika penafsiran keliru, maka program pembelajaran yang dikembangkan akan keliru pula.
Hasil asesmen ini harus dikaitkan pula dengan kurikulum. Lihatlah materi pelajaran yang sesuai dengan jenjang kelas dimana anak tunagrahita berada. Apabila pada kurikulum itu tidak ditemukan materi yang sesuai dengan hasil asesmen maka harus dicari pada jenjang di bawahnya, jika masih belum ditemukan juga cari kembali pada jenjang di bawahnya lagi, demikian seterusnya, hingga ditemukan materi yang sejalan dengan hasil asesmen.
C. Asesmen Membaca
Mengenal Huruf
Nama : …
Jenis Kelamin : …
TTL : ..
Kelas : …
a b c d e f
g h i j k l
m n o p q r
s t u v x y
z
Membedakan Bentuk Huruf
(Lingkari huruf yang disebutkan)
Nama : …
Jenis Kelamin : …
TTL : ..
Kelas : …
Huruf B/S Huruf B/S
(1) b d p (2) a e r s
(3) m w h k
(4) l j t p y
(5) z o f v u n
(6) c s r z i e

(7) R G C D (8) O D Q P
(9) S Z B H K
(10) Y U Y L F
(11) X N M W Z S
(12) A R K T B F

Membaca Kata
(Bacalah kata-kata di bawah ini!)
Nama : …
Jenis Kelamin : …
TTL : ..
Kelas : …


1. buku duku kuku
2. mama mana nana
3. bulu bola labu
4. hati nasi hari
5. kuda lupa palu
6. peta gula pita
7. sewa vena vita
8. cuci guci gali
9. lusa lusi nita
10. tani rasi rusa
Observasi
Observasi
Deskripsi
  1. Posisi duduk
  2. Posisi kepala
  3. Konsentrasi
  4. Gerakan tangan
  5. Kesalahan membaca
  6. Posisi buku
  7. Intonasi
  8. Ekspresi
  9. Nada suara (tegang/tidak)


Asesmen pemahaman bacaan
Menggunakan procedure cloze. Setiap kata ketiga, atau keempat, atau kelima dikosongkan.
Membaca mandiri 57% ke atas
Membaca pengajaran 44-56%
Membaca frustrasi 43% ke bawah
Contoh Pencatatan Hasil Asemen
Nama: ………….
TTL : ………….
Kelas : ………………
No
Bentuk Kesulitan
Deskripsi
1 2.
3.
Mengenal huruf Terbalik huruf
Membalik huruf pada kata
Anak sudah mampu mengenal dan menyebutkan huruf dari a s.d. z, tapi masih terbalik pada huruf b dengan d, m dengan n, p dengan q. Anak masih sering terbalik huruf b dengan d, m dengan n, p dengan q.
Anak sudah mampu membaca kata, namun masih sering terjadi membalik kata, misalnya kuda dengan daku, palu dengan lupa, tali dengan ilat

Penafsiran:
Anak membutuhkan latihan membedakan hurus b, d, m, n, p, dan q serta latihan membedakan kata yang memiliki komposisi huruf yang sama, misalnya tali dengan ilat, kuda dengan daku atau aduk, dll.
Bandung, ………………….
Mengetahui,
Kepala SLB…… Asesor
……………………. ………………
D. Asesmen Menulis
Pada saat asesmen guru dapat melakukan observasi kemampuan anak dalam hal
1. menulis dari kiri ke kanan
2. memegang pensil
3. menulis nama sendiri
4. menulis huruf-huruf
5. menyalin kata dari papan tulis ke buku atau kertas
6. menulis pada garis yang tepat
7. posisi kertas
8. penggunaan tangan dominant
9. posisi duduk
Instrumen Informal Untuk Menilai Bentuk Huruf
Nomor
Jenis Kesalahan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
a seperti o a seperti u
a seperti ci
b seperti li
d seperti cl
e tertutup tidak ada lubangnya
h seperti hi
i seperti e tanpa titik
m seperti w
n seperti v
o seperti a
r seperti i
r seperti n
t seperti l
t dengan garis di atasnya
Atau
Instrumen Informal Untuk Menilai Bentuk Huruf
Aspek
Deskripsi
Posisi duduk
Posisi kertas
Memegang pensil/alat tulis
Bentuk
Ukuran
Spasi (antar huru dan antar kata)
Ketepatan pada garis
Kualitas garis
Contoh hasil asesmen
Catatan Hasil Asesmen
Aspek
Deskripsi
Posisi duduk Pada saat duduk, badan kurang tegak, dagu menempel pada meja, telapak kaki menapak dengan baik pada lantai, dan posisi tangan tidak menopang badan tapi direntangkan ke depan.
Posisi kertas Posisi kertas miring/tidak sejajar dengan badan
Memegang pensil/alat tulis Mampu memegang pensil dengan tiga jari
Bentuk Bentuk tulisan huruf dan kata terlalu condong dan tidak konsisten;kadang condong kadang tegak.
Ukuran Ukuran huruf tidak konsisten ada yang terlalu besar hingga melewati garis dan ada yang terlalu kecil
Spasi (antar huruf dan antar kata) Anak belum memahami spasi antar kata sehingga kata yang ditulis cenderung menumpuk.
Ketepatan pada garis Huruf ditulis mengangkang di atas garis.
Kualitas garis (terlalu tebal atau terlalu tipis) Tulisan terlalu menekan sehinga huruf terlihat tebal dan kotor.
Penafsiran:
Anak membutuhkan materi/latihan posisi duduk, posisi kertas, latihan bentuk huruf yang konsisten, ukuran, spasi antar kata, ketepatan pada garis, dan kualitas garis.
Bandung, ………………….
Mengetahui,
Kepala SLB…… Asesor
……………………. ………………
E. Asesmen Berhitung/Matematika

1. Menyebutkan atau menunjukkan lambang bilangan
2 5 3 8 1
9 7 6 10 4
2. Menulis lambang bilangan
a) Tulislah lambang bilangan 1!
b) Tulislah lambang bilangan 5!
c) Tulislah lambang bilamgan 3
d) Tulislah lambang bilangan 2
3. Mengurutkan
Isilah titik di bawah ini dengan lambang bilangan yang tepat!
a) 1, …, 3, …, 5, …, 7, …, 9, ….
b) 1, …, 3, 4, …, 6,…, 8, …, 10
c) …, 4, …, …, 7, …
d) 10, …, 8, 7, 6, …, 4, …., 2, …
4. Simbol Operasi Hitung (+, -, x, :, <, dan >)
Isilah titik-titik di bawah ini!
1) Tuliskan lambang perkalian! …
2) Tuliskan lambang lebih kecil! …
3) Tulislah lambang penjumlahan! …
4) Tulislah lambang lebih besar! …
5) Tulislah lambang pembagian! …
6) Tuliskan lambang pengurangan! …
Isilah dengan memberi tanda <, >
1. 4………….. 6 1. 4 ……….. 3
2. 7………….. 9 2 5 ……….. 2
3. 3………….. 5 3 6 ………… 5
4. 4………….. 8 4 9 ………… 8
5. 5………….. 6 5 10 …………. 15

5. Nilai Tempat
Nilai tempat satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan


1. 11 = puluhan
satuan
2. 14 = puluhan
satuan
3 19 = puluhan
satuan
4. 24 = puluhan
satuan
5. 26 = puluhan
satuan
6. 125 = ratusan
puluhan
satuan
7. 886 = ratusan
puluhan
satuan
8. 905 = ratusan
puluhan
satuan
9. 1256 = ribuan
ratusan
puluhan
satuan
10. 7235 = ribuan
ratusan
puluhan
satuan

11. 1 puluhan + 0 satuan = …
12. 1 puluhan + 6 satuan = …
13. 5 puluhan + 8 satuan = …
14. 7 puluhan + 3 satuan = …
15. 1 ratusan + 0 puluhan + 3 satuan = …
16. 3 ratusan + 5 puluhan + 0 satuan = …
17. 9 ratusan + 8 puluhan + 7 satuan = …
18. 2 ribuan + 0 ratusan + 0 puluhan + 9 satuan = …
19. 5 ribuan + 7 ratusan + 5 puluhan + 0 satuan = …
20. 9 ribuan + 8 ratusan + 4 puluhan + 2 satuan = …
6. Operasi hitung
Jumlahkan bilangan-bilangan di bawah ini !

1. 1 + 1 =
2. 3 + 2 =
3. 4 + 5 =
4. 5 + 6 =
5. 6 + 9 =
6. 15 + 2 = …
7. 17 + 3 = …
8. 37 + 6 = …
9. 56 + 3 = …
10. 74 + 6 = …

22 24 23 25 26
15 + 23 + 24 + 14 + 23 +
…….. ……… …….. …….. . ………..

Kurangilah bilangan-bilangan dibawah ini !

1. 1 4 – 5 =
2. 23 – 12 =
3. 27 – 18 =
4. 35 – 26 =
5. 46 – 29 =

25 34 37 45 46
35 – 17 – 18 – 29 – 27 -
……….. ……….. ………. ………. …………
Kerjakan soal-soal perkalian di bawah ini!
1. 2 x 3 = …
2. 1 x 10 = …
3. 4 x 3 = …
4. 5 x 6 = …
5. 8 x 7 = …
Penafsiran
Anak sudah mampu menyelesaikan soal operasi hitung penjumlahan dengan hasil di bawah 10. tapi anak masih kesulitan dalam penjumlahan dengan teknik menyimpan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Anak masih belum paham dengan simbol < dan >.
Jadi kebutuhan belajarnya adalah membutuhkan materi dasar penjumlahan dengan teknik menyimpan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta konsep dasar simbol < dan >.

Sumber : http://pendidikankhusus.wordpress.com/2009/03/19/asesmen-membaca-menulis-berhitung-bagi-anak-tunagrahita/

0 komentar: