Autistic Spectrum Disorder

Jumat, 02 April 2010



Menurut DSM-IV autistic spectrum disorder (ASD) merupakan bagian dari pervasive developmental disorder. Pervasif artinya meresap atau yang mendasari sehingga mengakibatkan gangguan lain. Gangguan ini mempunyai 3 gejala utama, yaitu (1) hendaya di bidang sosialisasi, (2) hendaya di bidang komunikasi dan (3) terdapat perilaku repetitif dan stereotipik. Gejala-gejala tersebut harus sudah ada sejak sebelum usia 3 tahun, walaupun demikian diagnosis ditegakkan saat usia 3 tahun. Pada anak usia demikian gejala yang sudah muncul minimal 1 gejala gangguan berikut yaitu dalam hal (1) interaksi sosial, (2) komunikasi sosial atau bahasa, dan (3) permainan simbolik dan imajinatif. Syarat selanjutnya adalah gangguan tersebut bukanlah termasuk Rett’s Disorder dan Childhood Disintegrative Disorder.
Hendaya di bidang interaksi sosial (minimal 2 gejala) meliputi (1) menghindari tatap mata, (2) gagal dalam hubungan pertemanan, (3) kurangnya spontanitas dalam bermain, (4) hilangnya rasa emosional.
Hendaya di bidang komunikasi (minimal 1 gejala) berikut, (1) tidak ada gesture ataupun mimik, (2) tidak bisa mempertahankan bicara lama, (3) bahasa stereotipik dan repetitif dan (4) tidak bisa bemain berpura-pura (sandiwara).

Hendaya di bidang perilaku (minimal 1 gejala) berikut ini, (1) pola perilaku stereotipik tertentu, (2) melakukan rutinitas secara ritual, (3) mannerisme seperti finger flapping dan (4) preokupasi terhadap bagian benda tertentu saja.
Namun secara klinis di lapangan, gangguan tersebut ditemukan secara spektrum (berbeda kadar/derajat keparahannya). Bila gangguan tersebut memenuhi kriteria lengkap seperti di atas maka disebut dengan autistic disorder, sedangkan bila tidak lengkap maka disebut sebagai autistic spectrum disorder. Yang termasuk ASD tersebut yaitu Rett’s Disorder, Childhood Disintegrative Disorder, Asperger’s Disorder dan Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Spesified.
Secara spesifik ciri Rett’s Disorder adalah terutama terjadi pada wanita, perkembangan awalnya adalah normal (sampai kurang dari 5 minggu), lingkar kepala kemudian mengecil dan penderita dengan ganguan ini jarang mencederai diri sendiri.
Childhood Disintegrative Disorder mempunyai onset yang lebih tua dari autistic disorder (kurang dari 10 tahun), namun perkembangan awalnya normal. Pada Asperger’s Disorder tidak terdapat hambatan komunikasi atau berbahasa.
Dinamakan Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Spesified (NOS), apabila tidak memenuhi salah satu kriteria diagnosis di atas, termasuk di sini adalah autisme atipikal (autisme late onset).
Untuk lebih meningkatkan pemahaman kita mengenai ASD ini, maka di lembar-lembar posting berikutnya akan ditayangkan contoh-contoh kasus ASD (dari berbagai sumber terutama buku yang berkaitan dengan DSM-IV). Mudah2an dengan mempelajari contoh-contoh kasus tersebut paling tidak kita bisa membedakan gangguan-gangguan yang merupakan bagian dari ASD termasuk gangguan autis.

0 komentar: